Assalamualaikum guys... jumpa lagi dengan yang selalu berusaha memperlihatkan yang terbaik kepada pengunjung Education Blog ini. Ketika ekspresi dominan penghujan menyerupai kini ini, tentunya kalian sering mendengar atau melihat informasi banjir terjadi dimana-mana disebabkan debit air yang terlalu besar. Mungkin ada yang sudah paham dan mungkin ada juga yang belum mengerti sama sekali bergotong-royong apa sih debit itu ?
But, don't worry...! kali ini saya akan menyebarkan cara gampang berguru debit dengan metode otak kanan. Debit yang saya maksud yaitu debit air, bukan debit bank ya guys hehe.
Seperti yang kita ketahui, Matematika seringkali menciptakan belum dewasa menjadi stress dan jadinya mereka membenci Matematika bahkan menganggap Matematika sebagai momok yang menakutkan. Betul apa betul ? Pertanyaannya, bagaimanakah caranya semoga anak menyukai Matematika ? Caranya cukup sederhana, yaitu jangan memaksa anak untuk menyukai Matematika. Ciptakan suasana rilex sehingga anak merasa nyaman ketika belajar. Disinilah pentingnya metode pembelajaran dengan otak kanan. Maaf, bukan maksud saya menggurui ya. Tapi sekedar sharing saja.
Mengenal otak kiri dan otak kanan
Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan segala kesempurnaan. Disebut tepat lantaran insan dikarunia otak yang sangat menakjubkan. Hal inilah yang menciptakan insan berada dalam kasta tertinggi diantara ciptaan Tuhan yang lainnya.
Berbicara mengenai otak manusia, saya tidak akan membahasnya secara detail. Sekedar untuk diketahui, otak besar insan (cerebrum) terbagi menjadi dua bagian, yakni otak kiri (left brain) dan otak kanan (right brain).
Jika dilihat dari cara kerjanya otak kiri cenderung linier. Otak kiri yaitu otak rasional yang dekat kaitannya dengan IQ, lebih bersifat logis, aritmatik, verbal, segmental, fokus dan bergantung pada waktu (memory jangka pendek). Sedangkan otak kanan yaitu otak emosional, yang dekat kaitannya dengan EQ, bersifat intuitif, spasial, visual, holistik, difus, pararel dan tidak bergantung pada waktu (memory jangka panjang). Meskipun demikian, keduanya bekerja beriringan dan saling mendukung.
Berdasarkan penelitian terbaru memperlihatkan bahwa kemampuan dalam mata pelajaran menyerupai Matematika bergotong-royong lebih berpengaruh ketika kedua penggalan otak bekerja sama. Idealnya, otak kiri dan otak kanan haruslah seimbang dan semuanya harus berfungsi secara optimal. Anak yang otak kanan dan otak kirinya seimbang, maka ia bisa menjadi orang yang cerdas sekaligus cendekia bergaul atau bersosialisasi.
Sebelum masuk bahan debit, ajak adik kalian berlatih mengubah satuan jarak, volume dan waktu menyerupai di bawah ini.
Menghafal tangga satuan jarak
Untuk menghafalkan tangga satuan jarak, bisa diajarkan dengan menyanyikannya memakai lirik lagu belum dewasa (Makan apa, makan apa, makan apa sekarang). Syair lagu diganti kilometer, hektometer, dekameter, meter ... desimeter, centimeter, milimeter. Selesai. Dengan menyanyikannya, dijamin belum dewasa cepat hafal. Sudah terbukti.
Karena ini bahan wacana debit, maka setiap tangga harus dipahami bernilai 1000 tiap tingkatnya. Jika naik tangga maka dibagi 1000, kalau turun tangga maka dikali 1000. Pada satuan volume terdapat tanda kubik (pangkat 3).
Terangkan pula bahwa satuan volume yaitu liter, dm3, ml , cm3, cc.
Konversi satuan volume
Konversi satuan waktu
Setelah menghafal satuan jarak, memahami konversi satuan volume dan waktu, kita akan menemukan balasan dari latihan soal di atas dengan mudah.
Bila adik-adik sudah bisa mengubah satuan volume dan waktu menyerupai rujukan di atas, maka kita sanggup melanjutkan dan masuk pada bahan utama, yaitu debit.
Rumus debit yaitu :
Debit = Volume : Waktu
Segitiga ini bisa membantu belum dewasa untuk mencari volume atau waktu. Anak cukup menutup dengan tangan satuan apa yang ditanyakan dari soal debit. Sehingga anak akan tahu tanpa menghafal, bahwa :
Debit = Volume : Waktu,
Waktu = Volume : Debit
Volume = Debit x Waktu.
Ada juga yang menghafal rumus dengan mengganti karakter V, D, W dengan Isi DeWe. Isi (volume), De (debit), We (waktu) yang dalam bahasa Jawa, isi dewe = isi sendiri. Atau juga dengan memakai istilah Vokalis DeWa (Vokalis=volume, De=debit, Wa=waktu).
Contoh soal :
1. Menentukan Debit
Seorang petugas pom bensin sedang mengisikan bensin ke tangki sebuah mobil. Sebanyak 36 liter bensin diisikan dalam waktu 2 menit. Berapa liter/menit debit aliran bensin tersebut ?
Diketahui :
Volume = 36 liter
Waktu = 2 menit
Ditanyakan debit ?
Jawab :
Debit = Volume : waktu
= 36 liter : 2 menit
= 18 liter/menit
Jadi, debit aliran bensin yaitu 18 liter/menit.
2. Menentukan Waktu
Jika debit air 10 m3 /menit, maka untuk memenuhi bak 160.000 liter. Berapa menit waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi bak tersebut ?
Diketahui :
Debit = 10 m3 /menit
Volume = 160.000 liter = 160.000 d m3 = 160 m3
Ditanyakan waktu ?
Jawab :
Waktu = Volume : Debit
= 160 : 10
= 16
Jadi, waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi bak yaitu 16 menit.
3. Menentukan Volume
Suatu hari, debit air sungai Brantas 140 mm3/menit. Berapa cm3 volume air yang mengalir selama 8 jam ?
Diketahui :
Debit = 140 mm3/menit = 0,140 cm3/menit
Waktu = 8 jam = 480 menit
Ditanyakan Volume ?
Jawab :
Volume = Debit x Waktu
= 0,140 cm3/menit x 480 menit
= 67,2 cm3
Kaprikornus volume air yang mengalir selama 8 jam yaitu 67,2 cm3.
Untuk memantapkan bahan debit, berikut ini 30 rujukan soal debit plus kunci balasan dan cara penyelesaian.
Soal Debit plus Kunci Jawaban dan Pembahasan
Demikianlah artikel tentang Belajar Debit, Volume dan Waktu dengan Metode Otak Kanan yang bisa saya sampaikan. Berhubung tangan admin rasanya kriting, mata lelah kepala pusing, maka saya akhiri goresan pena ini hingga disini. Insya Allah kita berjumpa lagi pada postingan berikutnya. Bye-bye...
Wassalamualaikum.
Tentang Debit
Debit yaitu kecepatan aliran zat cair per satuan waktu. Sebenarnya debit yaitu bahan Fisika, namun dikala ini, debit merupakan bahan yang harus dipelajari anak kelas VI SD. Wow...amazing ! Math often makes them dizzy and confused.But, don't worry...! kali ini saya akan menyebarkan cara gampang berguru debit dengan metode otak kanan. Debit yang saya maksud yaitu debit air, bukan debit bank ya guys hehe.
Seperti yang kita ketahui, Matematika seringkali menciptakan belum dewasa menjadi stress dan jadinya mereka membenci Matematika bahkan menganggap Matematika sebagai momok yang menakutkan. Betul apa betul ? Pertanyaannya, bagaimanakah caranya semoga anak menyukai Matematika ? Caranya cukup sederhana, yaitu jangan memaksa anak untuk menyukai Matematika. Ciptakan suasana rilex sehingga anak merasa nyaman ketika belajar. Disinilah pentingnya metode pembelajaran dengan otak kanan. Maaf, bukan maksud saya menggurui ya. Tapi sekedar sharing saja.
Mengenal otak kiri dan otak kanan
Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan segala kesempurnaan. Disebut tepat lantaran insan dikarunia otak yang sangat menakjubkan. Hal inilah yang menciptakan insan berada dalam kasta tertinggi diantara ciptaan Tuhan yang lainnya.
Berbicara mengenai otak manusia, saya tidak akan membahasnya secara detail. Sekedar untuk diketahui, otak besar insan (cerebrum) terbagi menjadi dua bagian, yakni otak kiri (left brain) dan otak kanan (right brain).
Jika dilihat dari cara kerjanya otak kiri cenderung linier. Otak kiri yaitu otak rasional yang dekat kaitannya dengan IQ, lebih bersifat logis, aritmatik, verbal, segmental, fokus dan bergantung pada waktu (memory jangka pendek). Sedangkan otak kanan yaitu otak emosional, yang dekat kaitannya dengan EQ, bersifat intuitif, spasial, visual, holistik, difus, pararel dan tidak bergantung pada waktu (memory jangka panjang). Meskipun demikian, keduanya bekerja beriringan dan saling mendukung.
Berdasarkan penelitian terbaru memperlihatkan bahwa kemampuan dalam mata pelajaran menyerupai Matematika bergotong-royong lebih berpengaruh ketika kedua penggalan otak bekerja sama. Idealnya, otak kiri dan otak kanan haruslah seimbang dan semuanya harus berfungsi secara optimal. Anak yang otak kanan dan otak kirinya seimbang, maka ia bisa menjadi orang yang cerdas sekaligus cendekia bergaul atau bersosialisasi.
Belajar Debit dengan Otak Kanan
Salah satu perbedaan fungsi otak kiri dan kanan yaitu bentuk pemikiran otak kiri dituangkan dalam kata-kata, sementara pemikiran otak kanan berupa gambar(visual). Kelebihan berguru dengan metode otak kanan yaitu membantu mengingat dan menghafal dengan cepat salah satunya menghafal rumus debit air.Sebelum masuk bahan debit, ajak adik kalian berlatih mengubah satuan jarak, volume dan waktu menyerupai di bawah ini.
- 1 m3 = ... cm3
- 100 dm3 = ... m3
- 1 liter = ... dm3
- 1 m3/jam = ... dm3/jam
- 1 menit = ... detik
- 1 jam = ... menit
- 180 detik = ... menit
- 3 liter/jam = ... cm3/menit
Menghafal tangga satuan jarak
Untuk menghafalkan tangga satuan jarak, bisa diajarkan dengan menyanyikannya memakai lirik lagu belum dewasa (Makan apa, makan apa, makan apa sekarang). Syair lagu diganti kilometer, hektometer, dekameter, meter ... desimeter, centimeter, milimeter. Selesai. Dengan menyanyikannya, dijamin belum dewasa cepat hafal. Sudah terbukti.
Karena ini bahan wacana debit, maka setiap tangga harus dipahami bernilai 1000 tiap tingkatnya. Jika naik tangga maka dibagi 1000, kalau turun tangga maka dikali 1000. Pada satuan volume terdapat tanda kubik (pangkat 3).
Terangkan pula bahwa satuan volume yaitu liter, dm3, ml , cm3, cc.
Konversi satuan volume
Konversi satuan waktu
Setelah menghafal satuan jarak, memahami konversi satuan volume dan waktu, kita akan menemukan balasan dari latihan soal di atas dengan mudah.
- 1 m3 = 1x1000.000=1000.000 cm3
- 100 dm3 = 100x1000=100.000 m3
- 1 liter = 1 dm3
- 1 m3/jam = 1x1000=1000 dm3/jam
- 1 menit = 1x60 = 60 detik
- 1 jam = 1x60=60 menit
- 180 detik = 180 : 60=3 menit
- 3 liter/jam = 3x1000=3000 : 60= 50 cm3/menit
Bila adik-adik sudah bisa mengubah satuan volume dan waktu menyerupai rujukan di atas, maka kita sanggup melanjutkan dan masuk pada bahan utama, yaitu debit.
Rumus debit yaitu :
Debit = Volume : Waktu
Segitiga ini bisa membantu belum dewasa untuk mencari volume atau waktu. Anak cukup menutup dengan tangan satuan apa yang ditanyakan dari soal debit. Sehingga anak akan tahu tanpa menghafal, bahwa :
Debit = Volume : Waktu,
Waktu = Volume : Debit
Volume = Debit x Waktu.
Ada juga yang menghafal rumus dengan mengganti karakter V, D, W dengan Isi DeWe. Isi (volume), De (debit), We (waktu) yang dalam bahasa Jawa, isi dewe = isi sendiri. Atau juga dengan memakai istilah Vokalis DeWa (Vokalis=volume, De=debit, Wa=waktu).
Contoh soal :
1. Menentukan Debit
Seorang petugas pom bensin sedang mengisikan bensin ke tangki sebuah mobil. Sebanyak 36 liter bensin diisikan dalam waktu 2 menit. Berapa liter/menit debit aliran bensin tersebut ?
Diketahui :
Volume = 36 liter
Waktu = 2 menit
Ditanyakan debit ?
Jawab :
Debit = Volume : waktu
= 36 liter : 2 menit
= 18 liter/menit
Jadi, debit aliran bensin yaitu 18 liter/menit.
2. Menentukan Waktu
Jika debit air 10 m3 /menit, maka untuk memenuhi bak 160.000 liter. Berapa menit waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi bak tersebut ?
Diketahui :
Debit = 10 m3 /menit
Volume = 160.000 liter = 160.000 d m3 = 160 m3
Ditanyakan waktu ?
Jawab :
Waktu = Volume : Debit
= 160 : 10
= 16
Jadi, waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi bak yaitu 16 menit.
3. Menentukan Volume
Suatu hari, debit air sungai Brantas 140 mm3/menit. Berapa cm3 volume air yang mengalir selama 8 jam ?
Diketahui :
Debit = 140 mm3/menit = 0,140 cm3/menit
Waktu = 8 jam = 480 menit
Ditanyakan Volume ?
Jawab :
Volume = Debit x Waktu
= 0,140 cm3/menit x 480 menit
= 67,2 cm3
Kaprikornus volume air yang mengalir selama 8 jam yaitu 67,2 cm3.
Untuk memantapkan bahan debit, berikut ini 30 rujukan soal debit plus kunci balasan dan cara penyelesaian.
Soal Debit plus Kunci Jawaban dan Pembahasan
Demikianlah artikel tentang Belajar Debit, Volume dan Waktu dengan Metode Otak Kanan yang bisa saya sampaikan. Berhubung tangan admin rasanya kriting, mata lelah kepala pusing, maka saya akhiri goresan pena ini hingga disini. Insya Allah kita berjumpa lagi pada postingan berikutnya. Bye-bye...
Wassalamualaikum.