Tanda baca merupakan simbol yang tidak berafiliasi dengan fonem (suara) atau kata dan frasa melainkan digunakan di dalam sistem ejaan yang berfungsi untuk mengatakan struktur dari suatu goresan pena serta intonasi dan jeda yang sanggup diamati dikala membacanya. Dengan adanya tanda baca dan penempatannya, maka sebuah goresan pena sanggup dipahami maksudnya.
Ada aneka macam jenis tanda baca dan masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda. Penggunaan tanda baca merupakan hukum yang sudah baku. Dalam Bahasa Indonesia terdapat beberapa jenis tanda baca yang umum digunakan yaitu tanda titik, tanda koma, tanda seru, tanda tanya, tanda titik koma, tanda titik dua, tanda hubung, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda garis miring, dan tanda elipsis.
1 Mengakhiri kalimat berita/pernyataan
Contoh :
* Pamanku tinggal di Surabaya.
* Ibu sedang menyiram bunga di taman.
* Rumah besar itu ternyata berhantu.
2. Akhir kependekan nama orang
Contoh :
* Abd. Rozak
* Muh. Yamin
* Meggy. Z
* John F. Kennedy
3. Akhir kependekan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan
Contoh :
* Prof. Ginanjar Sukma Subrata
* Dr. Umar Kayam
* dr. Tri Handoyo
* S.H.
* S.E.
* Kol. Agus Santoso
* Sdr. Firman Ghani
4. Memisahkan angka jam, menit, detik
Contoh :
* 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
* 1.35.20 jam ( 1 jam, 35 menit, 20 detik )
* Pukul 1.30.20 (Pukul 1 lebih 30 menit, 20 detik)
5. Singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum
Pada kependekan yang tediri atas tiga abjad atau lebih hanya digunakan satu tanda titik.
Contoh :
* a.n.
6. Dipakai dalam suatu bagan, ikhtisar, dan daftar
Contoh :
* a. III. Departemen Pendidikan Nasional
A. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
B. Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah
7. Digunakan dalam daftar pustaka
Tanda titik digunakan di antara nama penulis, judul goresan pena yang tidak berakhir degan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit daftar pustaka.
Contoh :
* Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltervreden: Balai Pustaka.
1. Memisahkan unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang
Contoh :
* Saya membeli kangkung, cabe, tomat, dan terasi.
* Kendi, cobek, guci, dan pot bunga merupakan barang-barang tembikar.
2. Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
Apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat, maka dipsahkan dengan tanda koma.
Contoh :
* Kalau kau suka berbohong, saya tidak sudi lagi berteman denganmu.
* Karena kau sudah membaca artikel ini, saya ucapkan terima kasih.
3. Memisahkan kalimat setara
Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang satu kalimat dengan kalimat berikutnya yang didahului oleh kata penghubung ibarat tetapi atau melainkan.
Contoh :
* Saya ingin datang, tetapi hujan turun begitu deras.
* Dia bukan adikku, melainkan adik temanku.
4. Digunakan di belakang ungkapan kata penghubung
Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan kata penghubung antar kalimat yang terdapat apada awal kalimat. Kata penghubung yang dimaksud ialah oleh sebab itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Contoh :
*... Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada.
* ... Jadi, pada dasarnya kini kita sudah tahu cara mengerjakan soal ibarat ini.
5. Digunakan di antara nama orang dan gelar akademik
Tanda koma digunakan di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan nama diri, keluarga, dan marga.
Contoh :
* Rr. Sitoresmi Prabuningrat, S.H.
* Ny. Khadijah, M.A.
* Bambang Irawan, S.H., M.Hum.
* Ari Baskoro, S.Pd., M.Pd.
* Wisnu Pradana, S.Psi.
6. Digunakan di antara angka
Tanda koma digunakan di antara angka yang mengatakan persepuluhan, perseratusan (bilangan desimal) atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Contoh :
* 15, 5 cm
* Rp 25,50
7. Memisahkan petikan langsung
Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan eksklusif dari pecahan lain dalam kalimat.
Contoh :
* Kata kakak, " Saya semakin gemuk".
* " Saya bangga sekali", kata ibu, "karena lulus ujian".
* "Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"
8. Memisahkan pecahan nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka
Contoh :
* Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949. Tata Bahasa Baru Indonesia. Jilid 1 dan 2. Djakarta: PT Pustaka Rakyat.
* Junus, H. Mahmud. 1973. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Alquran.
9. Digunakan untuk penulisan nama, alamat, tempat dan tanggal
Contoh :
* Kediri, 15 Januari 1999
* Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta
10. Untuk mengapit keterangan tambahan
Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan embel-embel yang sifatnya tidak membatasi.
Contoh :
* Guru saya, Pak Rizal, fasih berbahasa Inggris.
* Semua anggota OSIS, baik pria maupun perempuan, wajib mengikuti latihan Pramuka.
Contoh :
* Wow ! Cantiknya gadis itu.
* Stop ! Jangan lakukan itu lagi!
* Aku muak melihatmu. Pergilah kau jauh-jauh dari hadapanku!
Contoh :
* Kapan kau ke rumahku?
* Apa kau bilang ? Pak lurah memelihara tuyul (?)
Contoh :
* Hari sudah menjelang malam; pekerjaan belum selesai juga.
* Ayah sedang memanen singkong di kebun; ibu sibuk memarut kelapa; adik mencari daun pisang; saya sendiri malah asyik membaca resep kue.
1. Pada final suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian
Pemerian ialah deskripsi, penggambaran, klarifikasi atau penguraian unsur-unsur. Fungsi dari pemerian ialah menjelaskan supaya pembaca lebih paham mengenai pernyataan lengkap yang sudah diungkapkan sebelum tanda titik tersebut.
Contoh :
* Sayur lodeh membutuhkan bumbu dapur: garam, cabe, ketumbar, lengkuas, bawang merah, dan bawang putih.
2. Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
a. Ketua : Bagus Hendrawan
Wakil Ketua : Aldo Pratama
Sekretaris : Febriana Susanti
Bendahara : Rosalina
b. Tempat : Garden Hall
Pembawa acara : Agung Santoso
Hari : Sabtu
Waktu : 10.00
3. Penulisan teks drama
Tanda titik dua digunakan dalam teks drama setelah kata yang mengatakan pelaku dalam percakapan.
Contoh :
* Ibu : (Sambil mengusap air matanya)" Benarkah kau Malin Kundang anakku?"
Malin Kundang : " Dasar orang gila. Aku tidak kenal denganmu. Pergi kau!"
4. Digunakan dalam karya ilmiah
Tanda titik dua juga digunakan di antara jilid atau nomor buku/ majalah dan halaman antara pecahan dan ayat dalam kitab suci, atau antara judul dan anak judul suatu karangan serta nama kota dan penerbit buku.
Contoh :
* Tempo, I (1971), 34:7
* Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen Nusantara Pedoman Umum Pembetulan Istilah Edisi Ketiga. Jakarta: Pusat Bahasa
* Al-Baqarah : 255
1. Menyambung suku kata
Tanda hubung digunakan untuk menyambung suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris dalam penulisan sebuah paragraf.
Contoh :
* Untuk mengerjakan soal pembagian, gunakan saja cara usang bila ca-ra gres yang diajarkan gurumu sedikit membingungkan.
2. Untuk menulis kata ulang
Contoh :
* Buah mangga podang yang ranum itu warnanya kemerah-merahan.
* Anak-anak lebih suka bermain di halaman.
3. Menyambung abjad yang dieja dan pecahan tanggal
Contoh :
* p-e-g-a-w-a-i
4. Merangkai kata tertentu
Tanda hubung digunakan untuk merangkai se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan abjad kapital, ke- dengan angka, angka dengan -an, kependekan abjad kapital dengan imbuhan atau kata.
Contoh :
* Pemilihan kepala tempat akan diselenggarakan se-Indonesia.
* Dia anak ke-3 dari lima bersaudara.
* Film kartun itu dibentuk pada tahun 70-an.
* Perusahaan itu terpaksa mem-PHK-kan sebagian karyawannya.
5. Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing
Contoh :
* Rudi tidak sanggup menangkap bola dikala di-smash Andika.
Contoh :
* Sajak " Permata Hatiku" terdapat pada halaman 20 buku itu.
* Bacalah " Penggunaan Tanda Baca " dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
1. Mengapit petikan lagsung
Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan eksklusif yang berasal dari pembicaraan atau naskah drama dan goresan pena lain.
Contoh :
* "Sejak tadi saya menunggumu", kata Romeo, "Cepatlah ke sini!
2. Mengapit judul syair, karangan, pecahan buku yang digunakan dalam kalimat
Contoh :
* Sajak " Pahlawanku" terdapat pada halaman 5 buku itu.
3. Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal
Contoh :
* Wanita itu dijuluki "Lambe Lamis" oleh tetangganya.
* Beramal itu harus ikhlas, dilarang "nggrundel".
1. Mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain
Contoh :
* "Ketika kusandarkan sepeda tuaku, kudengar teriakan anakku, 'Ibu, Bapak pulang', dan seketika hilang rasa lelahku", kata Pak Burhan.
* "Kau dengar bunyi 'krusek-krusek' tadi?" tanya Ridwan.
2. Mengapit makna kata atau ungkapan
Contoh :
* Pencuri itu mengambil langkah seribu 'lari pontang-panting' setelah mendengar teriakan maling.
1. Mengapit embel-embel keterangan atau penjelasan
Contoh :
* Dia malas berguru sehingga semua nilainya di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).
2. Mengapit keterangan atau klarifikasi yang bukan pecahan pokok pembicaraan
Contoh :
* Keterangan selengkapnya (lihat halaman 10) ihwal faktor produksi dan pasaran dalam negeri.
3. Mengapit angka atau abjad yang memerinci urutan keterangan
Contoh :
* Faktor produksi menyangkut duduk kasus (a) alam, (b) tenaga kerja, dan (c) modal.
Contoh :
* Peningkatan hasil produksi tahun ini terjadi sekitar 50% dari tahun sebelumnya (Grafik peningkatan ditulis pada pecahan 2 {lihat halaman 20})
1. Dipakai dalam penomoran arahan surat, nomor pada alamat, penulisan tahun
Contoh :
* No. 7/PK/2008
* Jalan Godean III/5
* Tahun Ajaran 2016/2017
2. Dipakai sebagai pengganti kata atau, per atau tiap
Contoh :
* Anda sanggup memesan baju ini offline/online.
Contoh :
* "Sayangku ... Semoga engkau selalu dalam lindunganNya?" Untaian doa Juliet untuk Romeo.
* "Hmmm ... Ternyata kau ini belakang layar menghanyutkan". Celetuk Bagas dengan wajah keheranan.
Demikianlah Tanda Baca dan Fungsinya Sesuai EYD. Semoga bermanfaat
Ada aneka macam jenis tanda baca dan masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda. Penggunaan tanda baca merupakan hukum yang sudah baku. Dalam Bahasa Indonesia terdapat beberapa jenis tanda baca yang umum digunakan yaitu tanda titik, tanda koma, tanda seru, tanda tanya, tanda titik koma, tanda titik dua, tanda hubung, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda garis miring, dan tanda elipsis.
Jenis-jenis tanda baca dan fungsinya
Berikut ini ialah jenis-jenis tanda baca serta penggunaannya menurut kaidah atau fatwa umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD).A. Tanda titik (.) dan fungsinya
Tanda titik (.) merupakan tanda baca yang sering kita jumpai dalam sebuah tulisan. Tanda titik terdiri dari sebuah tanda titik kecil yang ditempatkan di final sebuah kalimat atau karya tulis.1 Mengakhiri kalimat berita/pernyataan
Contoh :
* Pamanku tinggal di Surabaya.
* Ibu sedang menyiram bunga di taman.
* Rumah besar itu ternyata berhantu.
2. Akhir kependekan nama orang
Contoh :
* Abd. Rozak
* Muh. Yamin
* Meggy. Z
* John F. Kennedy
3. Akhir kependekan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan
Contoh :
* Prof. Ginanjar Sukma Subrata
* Dr. Umar Kayam
* dr. Tri Handoyo
* S.H.
* S.E.
* Kol. Agus Santoso
* Sdr. Firman Ghani
4. Memisahkan angka jam, menit, detik
Contoh :
* 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
* 1.35.20 jam ( 1 jam, 35 menit, 20 detik )
* Pukul 1.30.20 (Pukul 1 lebih 30 menit, 20 detik)
5. Singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum
Pada kependekan yang tediri atas tiga abjad atau lebih hanya digunakan satu tanda titik.
Contoh :
* a.n.
6. Dipakai dalam suatu bagan, ikhtisar, dan daftar
Contoh :
* a. III. Departemen Pendidikan Nasional
A. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
B. Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah
7. Digunakan dalam daftar pustaka
Tanda titik digunakan di antara nama penulis, judul goresan pena yang tidak berakhir degan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit daftar pustaka.
Contoh :
* Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltervreden: Balai Pustaka.
B. Tanda Koma (,) dan fungsinya
Tanda koma merupakan tanda baca melengkung yang ibarat dengan angka 9. Dalam sebuah kalimat, tanda koma umumnya digunakan untuk memisahkan anak kalimat atau unsur-unsur dalam sebuah kalimat yang sanggup dijadikan jeda bagi pembaca.1. Memisahkan unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang
Contoh :
* Saya membeli kangkung, cabe, tomat, dan terasi.
* Kendi, cobek, guci, dan pot bunga merupakan barang-barang tembikar.
2. Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
Apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat, maka dipsahkan dengan tanda koma.
Contoh :
* Kalau kau suka berbohong, saya tidak sudi lagi berteman denganmu.
* Karena kau sudah membaca artikel ini, saya ucapkan terima kasih.
3. Memisahkan kalimat setara
Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang satu kalimat dengan kalimat berikutnya yang didahului oleh kata penghubung ibarat tetapi atau melainkan.
Contoh :
* Saya ingin datang, tetapi hujan turun begitu deras.
* Dia bukan adikku, melainkan adik temanku.
4. Digunakan di belakang ungkapan kata penghubung
Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan kata penghubung antar kalimat yang terdapat apada awal kalimat. Kata penghubung yang dimaksud ialah oleh sebab itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Contoh :
*... Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada.
* ... Jadi, pada dasarnya kini kita sudah tahu cara mengerjakan soal ibarat ini.
5. Digunakan di antara nama orang dan gelar akademik
Tanda koma digunakan di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan nama diri, keluarga, dan marga.
Contoh :
* Rr. Sitoresmi Prabuningrat, S.H.
* Ny. Khadijah, M.A.
* Bambang Irawan, S.H., M.Hum.
* Ari Baskoro, S.Pd., M.Pd.
* Wisnu Pradana, S.Psi.
6. Digunakan di antara angka
Tanda koma digunakan di antara angka yang mengatakan persepuluhan, perseratusan (bilangan desimal) atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Contoh :
* 15, 5 cm
* Rp 25,50
7. Memisahkan petikan langsung
Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan eksklusif dari pecahan lain dalam kalimat.
Contoh :
* Kata kakak, " Saya semakin gemuk".
* " Saya bangga sekali", kata ibu, "karena lulus ujian".
* "Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"
8. Memisahkan pecahan nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka
Contoh :
* Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949. Tata Bahasa Baru Indonesia. Jilid 1 dan 2. Djakarta: PT Pustaka Rakyat.
* Junus, H. Mahmud. 1973. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Alquran.
9. Digunakan untuk penulisan nama, alamat, tempat dan tanggal
Contoh :
* Kediri, 15 Januari 1999
* Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta
10. Untuk mengapit keterangan tambahan
Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan embel-embel yang sifatnya tidak membatasi.
Contoh :
* Guru saya, Pak Rizal, fasih berbahasa Inggris.
* Semua anggota OSIS, baik pria maupun perempuan, wajib mengikuti latihan Pramuka.
C. Tanda Seru (!) dan fungsinya
Tanda seru digunakan untuk mengakhiri kalimat ungkapan atau pernyataan berupa permintaan atau perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.Contoh :
* Wow ! Cantiknya gadis itu.
* Stop ! Jangan lakukan itu lagi!
* Aku muak melihatmu. Pergilah kau jauh-jauh dari hadapanku!
D. Tanda Tanya (?) dan fungsinya
Tanda tanya digunakan untuk mengakhiri kalimat tanya. Penggunaan tanda tanya di dalam kurung (?) menunjukan bahwa pernyataan yang mendahuluinya disangsikan atau kurang sanggup dibuktikan kebenarannya.Contoh :
* Kapan kau ke rumahku?
* Apa kau bilang ? Pak lurah memelihara tuyul (?)
E. Tanda Titik Koma (;) dan fungsinya
Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan kalimat yang sejenis atau setara dan sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setaradalam kalimat majemuk.Contoh :
* Hari sudah menjelang malam; pekerjaan belum selesai juga.
* Ayah sedang memanen singkong di kebun; ibu sibuk memarut kelapa; adik mencari daun pisang; saya sendiri malah asyik membaca resep kue.
F. Tanda Titik Dua (:) dan fungsinya
Tanda Titik Dua digunakan dalam hal-hal sebagai berikut.1. Pada final suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian
Pemerian ialah deskripsi, penggambaran, klarifikasi atau penguraian unsur-unsur. Fungsi dari pemerian ialah menjelaskan supaya pembaca lebih paham mengenai pernyataan lengkap yang sudah diungkapkan sebelum tanda titik tersebut.
Contoh :
* Sayur lodeh membutuhkan bumbu dapur: garam, cabe, ketumbar, lengkuas, bawang merah, dan bawang putih.
2. Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
a. Ketua : Bagus Hendrawan
Wakil Ketua : Aldo Pratama
Sekretaris : Febriana Susanti
Bendahara : Rosalina
b. Tempat : Garden Hall
Pembawa acara : Agung Santoso
Hari : Sabtu
Waktu : 10.00
3. Penulisan teks drama
Tanda titik dua digunakan dalam teks drama setelah kata yang mengatakan pelaku dalam percakapan.
Contoh :
* Ibu : (Sambil mengusap air matanya)" Benarkah kau Malin Kundang anakku?"
Malin Kundang : " Dasar orang gila. Aku tidak kenal denganmu. Pergi kau!"
4. Digunakan dalam karya ilmiah
Tanda titik dua juga digunakan di antara jilid atau nomor buku/ majalah dan halaman antara pecahan dan ayat dalam kitab suci, atau antara judul dan anak judul suatu karangan serta nama kota dan penerbit buku.
Contoh :
* Tempo, I (1971), 34:7
* Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen Nusantara Pedoman Umum Pembetulan Istilah Edisi Ketiga. Jakarta: Pusat Bahasa
* Al-Baqarah : 255
G. Tanda Hubung (-) dan Fungsinya
Tanda hubung digunakan dalam hal-hal ibarat berikut:1. Menyambung suku kata
Tanda hubung digunakan untuk menyambung suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris dalam penulisan sebuah paragraf.
Contoh :
* Untuk mengerjakan soal pembagian, gunakan saja cara usang bila ca-ra gres yang diajarkan gurumu sedikit membingungkan.
2. Untuk menulis kata ulang
Contoh :
* Buah mangga podang yang ranum itu warnanya kemerah-merahan.
* Anak-anak lebih suka bermain di halaman.
3. Menyambung abjad yang dieja dan pecahan tanggal
Contoh :
* p-e-g-a-w-a-i
4. Merangkai kata tertentu
Tanda hubung digunakan untuk merangkai se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan abjad kapital, ke- dengan angka, angka dengan -an, kependekan abjad kapital dengan imbuhan atau kata.
Contoh :
* Pemilihan kepala tempat akan diselenggarakan se-Indonesia.
* Dia anak ke-3 dari lima bersaudara.
* Film kartun itu dibentuk pada tahun 70-an.
* Perusahaan itu terpaksa mem-PHK-kan sebagian karyawannya.
5. Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing
Contoh :
* Rudi tidak sanggup menangkap bola dikala di-smash Andika.
Contoh :
* Sajak " Permata Hatiku" terdapat pada halaman 20 buku itu.
* Bacalah " Penggunaan Tanda Baca " dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
H. Tanda Petik (“…”) dan fungsinya
Berikut ini klarifikasi tanda petik dan fungsinya yang biasanya digunakan untuk:1. Mengapit petikan lagsung
Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan eksklusif yang berasal dari pembicaraan atau naskah drama dan goresan pena lain.
Contoh :
* "Sejak tadi saya menunggumu", kata Romeo, "Cepatlah ke sini!
2. Mengapit judul syair, karangan, pecahan buku yang digunakan dalam kalimat
Contoh :
* Sajak " Pahlawanku" terdapat pada halaman 5 buku itu.
3. Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal
Contoh :
* Wanita itu dijuluki "Lambe Lamis" oleh tetangganya.
* Beramal itu harus ikhlas, dilarang "nggrundel".
I. Tanda Petik Tunggal (‘..’) dan fungsinya
Tanda Petik tunggal mempunyai fungsi sebagai berikut.1. Mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain
Contoh :
* "Ketika kusandarkan sepeda tuaku, kudengar teriakan anakku, 'Ibu, Bapak pulang', dan seketika hilang rasa lelahku", kata Pak Burhan.
* "Kau dengar bunyi 'krusek-krusek' tadi?" tanya Ridwan.
2. Mengapit makna kata atau ungkapan
Contoh :
* Pencuri itu mengambil langkah seribu 'lari pontang-panting' setelah mendengar teriakan maling.
J. Tanda Kurung ( ) dan fungsinya
Tanda kurung mempunyai fungsi sebagai berikut.1. Mengapit embel-embel keterangan atau penjelasan
Contoh :
* Dia malas berguru sehingga semua nilainya di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).
2. Mengapit keterangan atau klarifikasi yang bukan pecahan pokok pembicaraan
Contoh :
* Keterangan selengkapnya (lihat halaman 10) ihwal faktor produksi dan pasaran dalam negeri.
3. Mengapit angka atau abjad yang memerinci urutan keterangan
Contoh :
* Faktor produksi menyangkut duduk kasus (a) alam, (b) tenaga kerja, dan (c) modal.
K. Tanda Kurung Siku ( {..} ) dan fungsinya
Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit kata atau kelompok kata yang sudah ada sebagai kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.Contoh :
* Peningkatan hasil produksi tahun ini terjadi sekitar 50% dari tahun sebelumnya (Grafik peningkatan ditulis pada pecahan 2 {lihat halaman 20})
L. Tanda Garis Miring (/) dan fungsinya
Tanda garis miring mempunyai fungsi sebagai berikut.1. Dipakai dalam penomoran arahan surat, nomor pada alamat, penulisan tahun
Contoh :
* No. 7/PK/2008
* Jalan Godean III/5
* Tahun Ajaran 2016/2017
2. Dipakai sebagai pengganti kata atau, per atau tiap
Contoh :
* Anda sanggup memesan baju ini offline/online.
M. Tanda Elipsis (…) dan fungsinya
Tanda elipsis ialah tanda baca yang terdiri dari tiga titik yang berderet dan digunakan untuk kalimat yang terputus-putus sehingga pembaca lebih memahami maksud dari percakapan tersebut. Tanda baca ini juga sanggup mengatakan jeda pada pembicaraan.Contoh :
* "Sayangku ... Semoga engkau selalu dalam lindunganNya?" Untaian doa Juliet untuk Romeo.
* "Hmmm ... Ternyata kau ini belakang layar menghanyutkan". Celetuk Bagas dengan wajah keheranan.
Demikianlah Tanda Baca dan Fungsinya Sesuai EYD. Semoga bermanfaat